Menko Yusril Ihza Mahendra Telusuri Jejak Leluhur di Pulau Penyengat, Dapat Gelar Adat Melayu “Dato’ Sri Indra Narawangsa”
TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com) – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Yusril Ihza Mahendra, bersama Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, melakukan kunjungan penuh makna ke Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, pada Senin (27/10/2025).
Pulau Penyengat dikenal sebagai pusat peradaban Melayu dan Islam di Kepulauan Riau. Selain memiliki nilai sejarah tinggi, pulau ini juga memiliki hubungan erat dengan garis keturunan keluarga Yusril yang berasal dari Kesultanan Johor. Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib, merupakan bangsawan Johor yang jejaknya masih dapat ditelusuri di Pulau Lingga dan Penyengat.
Kunjungan Yusril kali ini bukan sekadar lawatan. Ia menziarahi Makam Pahlawan Nasional Raja Ali Haji, penulis Gurindam Dua Belas sekaligus pelopor tata bahasa Melayu modern, serta Makam Raja Haji Fisabilillah, pahlawan yang gugur melawan penjajahan Belanda pada abad ke-18.
Selain berziarah, Yusril juga menunaikan salat sunnah di Masjid Sultan Riau, masjid bersejarah yang berdiri sejak abad ke-18, dan mengunjungi Kutubkhanah Marhum Ahmadi, perpustakaan yang menyimpan manuskrip klasik serta naskah peninggalan ulama dan pujangga Melayu.
“Setiap kunjungan ke Pulau Penyengat selalu memberi kesan mendalam. Di sini saya bisa menelusuri jejak leluhur dan menemukan kembali nilai-nilai kebijaksanaan yang menjadi akar peradaban Melayu dan Islam di Nusantara,” ujar Yusril.
Dalam kesempatan itu, Yusril turut mengikuti prosesi adat meminang yang digelar Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau. Prosesi tersebut menjadi awal dari penganugerahan gelar adat “Dato’ Sri Indra Narawangsa”, yang akan secara resmi diberikan di Daik, Kabupaten Lingga.
Gubernur Ansar Ahmad menyambut hangat kedatangan Menko Yusril dan menyebutnya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya Melayu.
“Pulau Penyengat adalah pusat tamadun, tempat lahirnya bahasa persatuan kita,” kata Ansar.
Usai berziarah di Pulau Penyengat, Yusril melanjutkan perjalanan ke Daik, Kabupaten Lingga, untuk mengunjungi Masjid Sultan Lingga, Makam Sultan Mahmud Riayat Syah, Makam Bukit Cengkeh, dan Museum Linggam Cahaya.
Rangkaian kunjungan tersebut memperkuat ikatan sejarah antara dirinya dan tanah leluhur yang menjadi bagian penting dari peradaban Melayu di Kepulauan Riau.
Selain membawa nilai budaya, kehadiran Menko Polhukam ini juga memiliki makna strategis. Kunjungan tersebut memperkuat koordinasi lintas sektor antara pemerintah daerah dan instansi vertikal dalam bidang hukum, imigrasi, dan pemasyarakatan, serta mendorong pelaksanaan program nasional reformasi hukum dan HAM.
Di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Yusril disambut Gubernur Ansar bersama Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Kajati Kepri, Kepala Kanwil Kemenkumham Kepri, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang, serta sejumlah pejabat teras dan pimpinan OPD.
Dalam tradisi Melayu Kepri, Yusril disematkan tanjak khas Melayu, simbol penghormatan tertinggi bagi tamu kehormatan di Bumi Segantang Lada.
Gubernur Ansar menegaskan, kunjungan Menko Polhukam memberi dorongan besar bagi peningkatan pelayanan publik yang berkeadilan dan sinergi antarinstansi di Provinsi Kepri.(dwi)











