Klarifikasi Terkait Lokasi Judi Sabung Ayam di Km 15, Tanjungpinang: Tidak Ada Keterlibatan Oknum TNI, Pemilik Tegaskan Sudah Tutup Usaha
TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com)– Menanggapi pemberitaan yang beredar di media sosial mengenai lokasi judi sabung ayam dan dadu putar (cingkoko) di Km 15 Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Polsek Bintan Center bersama Tim Intel Korem 033/Wp melakukan penertiban di lokasi tersebut. Selasa sore, 09 Maret 2025, pukul 15.00 WIB.
Kegiatan penertiban dilakukan setelah adanya laporan dari media online Kompas Sidik yang mengungkap dugaan adanya praktik perjudian di lokasi tersebut, yang konon katanya melibatkan oknum TNI. Menanggapi hal tersebut, Polsek Bincen melakukan pengecekan dan penindakan lebih lanjut untuk memastikan kondusifitas wilayah Kota Tanjungpinang.
Dalam konfirmasi yang diperoleh dari pemilik lahan, Bapak Tombak Panjaitan (50), warga Perumahan Air Raja, ia mengaku telah menutup usaha judi sabung ayam dan dadu putar (cingkoko) tersebut sejak satu bulan lalu. Saat ini, lokasi yang sebelumnya digunakan untuk aktivitas perjudian itu telah beralih fungsi menjadi tempat daur ulang sampah (besi tua).
Panjaitan juga menegaskan bahwa tidak ada pembekingan dari pihak manapun, apalagi melibatkan oknum TNI, sebagaimana yang diberitakan di media sosial. “Selama ini, usaha yang dijalankan di lokasi tersebut hanya berupa warung kopi dan penjualan Indomie untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” terangnya.
Sementara itu, Sitorus, salah seorang warga sekitar yang tinggal tidak jauh dari lokasi, menyampaikan bahwa ia tidak pernah mendengar atau melihat adanya aktivitas perjudian di sekitar tempat tersebut. Ia juga menambahkan bahwa ia dan warga lainnya tidak pernah merasa terganggu oleh kegiatan yang dilakukan oleh Panjaitan, yang saat ini hanya mengelola usaha daur ulang sampah dan warung kopi. Sitorus berharap media dapat memberitakan kejadian dengan fakta yang sebenarnya, untuk menghindari kegaduhan di masyarakat.
Pihak berwajib menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kedamaian dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum terverifikasi.(red)