Peluang Menang Kandidat Gubernur di Pilkada Kepri
TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com)-Tiga nama kandidat bakal calon gubernur di Pilkada Kepri Tahun 2024 mencuat. Tiga nama tersebut yaitu, H. Ansar Ahmad, Gubernur Kepri, H. Muhammad Rudi, Wali Kota Batam dan Yan Fitri Halimansyah, Kapolda Kepri. Ketiga-tiganya merupakan pejabat aktif yang masih bertugas hingga saat ini. Majunya tiga nama itu diperkuat oleh beberapa indikator pendukung dan dapat disaksikan dengan kasat mata.
Diantaranya, munculnya pemberitaan sejumlah media massa, baik cetak maupun online. Begitu juga melalui media sosial, seperti whats app group, face book, tiktok, Instagram dan beberapa media sosial lainnya. (Bakal Calon Gubernur Kepri Terkuat 2024, batamnews.com edisi 11 Maret 2024).
Selain itu, wajah ketiga nama itu, terpampang jelas di beberapa titik startegis dalam kemasan spanduk dan baliho ucapan selamat berukuran besar dengan berbagai momen pada setiap kabupaten dan kota di Provinsi Kepri.
Jika benar tiga nama itu yang akan berlaga di Pilkada Kepri mendatang, tentunya masyarakat Kepri perlu berhitung peluang menang sebagai salah satu syarat pertimbangan dalam menentukan arah pilihan. Hal itu perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya menjadi pemilih cerdas untuk memilih pemimpin Kepri lima tahun mendatang.
Ansar Ahmad, sebagai incumbent sangat diuntungkan. Tingkat polularitasnya di tengah publik Kepri sangatlah tinggi. Melalui program-program kunjungan kerja dan kegiatan kerakyatan yang menjadi kebijakan pemerintah provinsi Kepri. Ansar lebih banyak berkesempatan berinteraksi ke tengah – tengah masyarakat Kepri. Walau aktifitas itu tidak dapat disebut sebagai ‘kampanye terselubung’.
Dari aspek ini, Ansar tentu telah menang selangkah dan dipastikan lebih maksimal melakukan sosialisasi. Kelompok masyarakat yang menikmati buah manis kebijakan pembangunan yang dijalankan Ansar saat ini, dipastikan akan mendukungnya secara penuh.
Pembangunan infrastruktur bertahap yang belum maksimal, akan menjadi materi sosialisasi untuk mengikat kelompok itu agar tetap berdiri di garda terdepan mendukung Ansar. Namun, bagi kelompok masyarakat Kepri yang tidak keciprat buah masnis kebijakan pembangunan yang dilakukan Ansar, tentu sebaliknya.
Kelompok masyarakat di barisan ini, tidak akan mendukungnya untuk kembali memimpin Kepri pada priode lima tahun mendatang. Asfek ini menjadi faktor kelemahan Ansar dalam peluang menang di Pilkada Kepri mendatang. Sebesar apa persentase kelompok masyarakat yang berada dalam barisan ini, ikut mempengaruhi perolehan suara Ansar pada Pilkada Kepri mendatang.
Sementara itu Muhammad Rudi, sangat diuntungkan dengan isu primordial. Isu itu masih menjadi salah satu faktor berpengaruh bagi masyarakat dalam menentukan arah pilihannya. (Prilaku Pemilih Masih Didominasi Primordialosme, Anataranews.com edisi 20 Februari 2019). Hal itu dikarenakan enam puluh pesen pemimilh Kepri berasal dari Kota Batam. ( DPT Pemilih Kepri Terbanyak di Kota Batam, Zona Kepri edisi 27 Juni 2023). Rudi, tentu dianggap sebagai refresentasi masyarakat Kota Batam. Jika masyarakat Kota Batam menilai kebijakan Pembangunan Kota Batam yang dipimpin Rudi selama ini berhasil, tentunya dukungan tersebut akan menjadi dukungan dalam Pilkada mendatang. Namun bagi kelompok masyarakat di Kota Batam yang kecewa dengan kebijakan Rudi sebagai Wali Kota Batam, sebaliknya tidak akan memberikan dukungannya kepada Rudi. Sebesar apapula persentase dukungan dan penolakan masyarakat Kota Batam, akan mempengaruhi signifikansi suara Rudi pada Pilkada Kepri mendatang. Namun Rudi berpotensi mendapatkan surplus dukungan dari enam kabupaten dan kota di Kepri dari luar Kota Batam. Kelompok masyarakat dari luar Batam yang kecewa dengan Ansar, kecenderungannya akan menjatuhkan pilihannya ke Rudi. Rudi tidak memiliki isu negatif di enam kabupaten dan kota di luar Batam tersebut.
Lain pula dengan peluang Yan Fitri. Bagi kelompok masyarakat Kepri yang tidak tersentuh oleh Ansar dan masyarakat Batam yang tidak masuk dalam kelompok Rudi selama ini, tentunya akan memilij berada dalam barisan pendukung Yan Fitri. Ditambah pula Kelompok masyarakat yang sebelumnya adalah pendukung Ansar atau Rudi yang kecewa, akan beralih dukungannya ke Yan Fitri.
Asfek ini tentu sangat menjadi keuntungan bagi Yan Fitri dalam mendapatkan dukungan. Sebab, Yan Fitri tidak punya konflik atau ‘dosa-dosa’ masa lalu terhadap masyarakat Kepri. Sebesar apa pula persentase kelompok masyarakat seperti ini, sangat menjadi penentu bagi kemenagan Yan Fitri pada Pilkada Kepri mendatang.
Faktor penentu kemenagan bagi kandidat tersebut, tentunya tidak terlepas dari dukungan koalisi partai politik pengusung dan pendukungnya. Hal itu dikarenakan peran kepala daerah dari kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kepri sangat mempengaruhi kemenagan di masing-masing daerah tersebut. Ansar Ahmad, dipastikan akan didukung oleh Gerbong Partai Golkar. Muhammad Rudi didukung oleh Gerbong Partai Nasdem. Sementara Yan Fitri berpotensi akan didukung oleh Gerbong Partai Gerindra. Terlepas siapapun dari kandidat tersebut yang akan keluar sebagai pemenangnya nanti, kondusifitas tentulah menjadi hal yang jauh lebih penting. Kedamaian dan kenyamanan harus dijunjung tinggi bagi masyarakat Kepri.(Redaktur)