Gubernur Ansar Resmikan PST BPS Kepri, Sarana Pemenuhan Kebutuhan Statistik Terstandarisasi

KEPRI (Sempadanpos.com)– Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri Darwis Sitorus meresmikan fasilitas Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di Kantor BPS Kepri, Tanjungpinang, Jumat (01/02). PST BPS Kepri menjadi salah satu dari 10 provinsi di Indonesia yang diminta memenuhi standar ISO 9005:2015.

ISO 9001:2015 merupakan standar internasional yang menetapkan berbagai persyaratan, pedoman, dan SOP untuk Sistem Manajemen Mutu.

Adapun jenis layanan yang disediakan PST BPS Kepri di antaranya perpustakaan tercetak, baik berupa layanan terbuka maupun tertutup, perpustakaan digital, layanan konsultasi statistik, data mikro, rekomendasi statistik, dan penjualan produk BPS.

Fasilitas yang tersedia di PST BPS Kepri dalam memaksimalkan pelayanan telah tersedia PPID Desk, lounge dan cafetaria mini, PC untuk pengunjung, studio konsultasi statistik dengan perangkat audiovisual, dan ruangan Podcast ‘Kepri Cerdas’ (Cerita Data Statistik) yang sempat dijajal Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar berharap, dengan diresmikannya PST dengan standar ISO 9001:2015 ini, pelayanan berbasis digital yang telah terstandar akan lebih dapat memenuhi kebutuhan berbagai lapisan masyarakat atas kebutuhan data statistik.

“Saya kira fasilitasnya sangat memadai, dengan sistem digital juga, silakan masyarakat manfaatkan ini, baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat umum” kata Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar juga berharap kehadiran PST ini akan menjadi kebanggaan Provinsi Kepri. Sebagai salah satu alat pendukung peningkatan berbagai indikator makro yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ansar Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Seluruh Kabupaten Kota

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengapresiasi kabupaten/kota di Kepri, yang pertumbuhan ekonominya selama tahun 2023, seluruhnya mengalami peningkatan positif. Sehingga mendukung pula pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang tumbuh sebesar 5,20 persen di tahun 2023 year on year. Tertinggi se-Sumatera dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Ansar usai mendengarkan rilis resmi yang disampaikan Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Ruang Rapat BPS Kepri, Tanjungpinang.

Dari keterangan BPS, seluruh kabupaten kota di Kepri mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Bahkan Kabupaten Bintan berhasil tumbuh 6,14 persen. Naik signifikan 1,7 persen dibanding tahun 2022 di angka 4,44 persen. Kemudian Kabupaten Karimun juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, tumbuh 5,50 persen. Naik 1,12 persen dibanding tahun 2022 sebesar 4,38 persen.

Sementara itu Kota Tanjungpinang mencatatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 4,92 persen, naik 0,80 persen dibanding tahun 2022 sebesar 4,12 persen. Kabupaten Karimun tumbuh sebesar 4,30 persen, naik 0,56 persen dari tahun 2022 sebesar 6,84 persen. Kota Batam tumbuh sebesar 7,04 persen, naik 0,20 persen dari tahun 2022 sebesar 6,84 persen.

Lalu Kabupaten Kepulauan Anambas tumbuh 0,62 persen, naik 0,53 persen dibanding tahun 2022 di angka 0,09 persen. Dan Kabupaten Natuna yang tumbuh 0,96 persen, naik 0,85 persen dibanding tahun 2022 diangka 0,11 persen.

“Khusus Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas yang masih tercatat minim, namun sesungguhnya itu dikarenakan fluktuasi kondisi minyak dan gas. Kalau realnya tanpa migas juga pertumbuhan ekonominya diperkirakan 5 hingga 6 persen” ucap Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar pun mengatakan bersama BPS Kepri akan terus memperdalam potensi-potensi sektor yang masih bisa dikembangkan dengan sentuhan layanan birokrasi yang lebih mudah dan lebih baik.

“Supaya beberapa item pendukung pertumbuhan ekonomi bisa kita dorong untuk meningkatkan pertumbuhan lebih cepat” ujarnya.

Mengenai inflasi, Gubernur Ansar mengatakan akan terus mengevaluasi kebijakan yang mempengaruhi. Tak terkecuali kebijakan kabupaten kota yang akan dikomunikasikan dengan baik.

“Akan kita surati beberapa kepala daerah untuk mengevaluasi kembali kebijakan daerahnya. Seperti kenaikan tarif parkir di Batam, kemudian kenaikan harga gas 3 kg, bukan tidak boleh menaikkan harga, namun kondisi dan situasinya belum tepat. Tarif rumah sakit di Batam, Karimun dan Tanjungpinang juga akan dibahas bersama” kata Gubernur Ansar.

Sebelumnya Darwis Sitorus memaparkan perkembangan inflasi di Kepri pada Februari 2024 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (month to month) terhadap Januari 2023, kemudian mengalami inflasi sebesar 2,65 persen (year on year) terhadap Februari 2024.

“Komoditas dengan andil inflasi terbesar secara year on year yaitu beras dengan andil inflasi 0,41 persen, angkutan udara 0,34 persen, tarif parkir 0,18 persen, daging ayam ras 0,16 persen, dan emas perhiasan 0,13 persen” papar Darwis. (*)

Sumber: Diskominfo Kepri

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights