Inflasi Kota Tanjungpinang Nomor 15 Terendah Nasional, Sekda: Laju Inflasi Terkendali
TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang baru-baru ini mengungkapkan Kota Tanjungpinang berhasil keluar dari nomor 1 terendah menjadi nomor 15 terendah laju inflasinya secara nasional.
Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom, memaparkan bahwa angka inflasi Kota Tanjungpinang secara year-on-year saat ini berada di 2,14%.
Meskipun angka ini masih berada di bawah rata-rata nasional, Tanjungpinang mampu menempati peringkat ke-15 secara nasional dari 90 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami inflasi.
Respon terhadap data ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat. Dia menyoroti pentingnya kerja sama antar-stakeholder dalam mengendalikan inflasi.
“Kerja sama yang baik telah membantu mengendalikan inflasi di Tanjungpinang. Kami berharap agar fokus terus diberikan pada TPID untuk menjaga stabilitas inflasi,” ungkapnya.
Zulhidayat juga memperkenalkan berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan oleh Pemko Tanjungpinang untuk menekan kenaikan harga bahan pokok, yang menjadi salah satu penyumbang inflasi.
Meski demikian, peringkat inflasi Kota Tanjungpinang telah mengalami penurunan sejak dipimpin oleh Pj Wali Kota Hasan. Pada akhir tahun 2023 peringkat angka inflasi di urutan ke sembilan nasional dan sekarang peringkat 15.
Pada masa sebelumnya, Kota Tanjungpinang menempati peringkat terendah dalam tingkat inflasi di Sumatera dan pernah menjadi yang terendah di Indonesia.
Pada waktu yang sama, apresiasi terhadap penanganan inflasi di Kota Tanjungpinang juga datang dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Waktu itu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tito Karnavian mengapresiasi Pemko Tanjungpinang, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dihadiri secara virtual oleh seluruh Kepala Daerah se-Indonesia, Senin (12/6/2023) tahun lalu.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengapresiasikan Wali Kota Tanjungpinang yang pada saat itu dijabat oleh Rahma mampu mengendalikan inflasi di daerah Kota Tanjungpinang.
“Yaitu berada di peringkat 1 se-Sumatera dari 4 Kota yang deflasi mtm (24 Kota IHK), dan menjadi urutan ke 2 Nasional dari 13 kota yang deflasi mtm (90 Kota IHK),” ucap Tito.
Tito menekankan pentingnya mengantisipasi potensi kemarau karena fenomena El Nino.
“Langkah ini diperlukan terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra produksi yang berpotensi mengalami kekeringan. Upaya ini untuk memastikan ketersediaan pangan tetap memadai di setiap daerah,” tuturnya. (*/dwi)