Konsolidasi Orang Tua Asuh di Jemaja Barat: Bersama Cegah Stunting untuk Masa Depan Anak Indonesia

 

ANAMBAS (Sempadanpos.com)-Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Kecamatan Jemaja Barat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kepulauan Anambas bersama Puskesmas Jemaja Barat menggelar kegiatan Konsolidasi Orang Tua Asuh Cegah Stunting, pada Rabu (8/10/2025).

 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor—pemerintah, masyarakat, dan swasta—untuk mendorong partisipasi aktif para orang tua asuh dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berisiko stunting.

 

Kepala Puskesmas Jemaja Barat, Herry Istiqal, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran orang tua asuh bukan hanya soal bantuan materi, tetapi bentuk nyata kepedulian sosial terhadap masa depan generasi bangsa.

 

“Program orang tua asuh ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi bentuk nyata kepedulian sosial untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan layanan kesehatan yang layak. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan generasi bangsa,” ujar Herry.

 

Acara konsolidasi ini turut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, di antaranya:

Plt. Camat Jemaja Barat, M. Arias

Kabid PMD Kabupaten Anambas, Dwi Arief Laksono

Kepala Puskesmas Jemaja Barat, Herry Istiqal

Kepala Desa Impol, Yurnalis

Kepala Desa Keramut, Markos

Kepala Desa Sunggak, Nurizal Damri

Babinsa Desa Keramut, Koptu Fian Hendratmo

Bhabinkamtibmas Jemaja Barat, Briptu Bayu

Babinpotmar Jemaja Barat, Serda Santos

Para orang tua asuh dari berbagai kalangan

Perwakilan kader Posyandu dan PKK

 

Rangkaian kegiatan meliputi pelatihan dan pembekalan bagi orang tua asuh mengenai pola makan bergizi seimbang, komitmen bersama untuk pemantauan berkala pertumbuhan anak asuh, serta penandatanganan pakta integritas dan kesepakatan keberlanjutan program.

 

Perwakilan Dinas PMD, Aulia Fitri, menjelaskan bahwa sejak diluncurkannya program orang tua asuh di Kabupaten Anambas, telah terlihat dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan anak-anak yang terlibat.

 

“Sejak program ini digulirkan, kami mendapat dukungan luar biasa dari para orang tua asuh. Intervensi gizi, kunjungan kesehatan rutin, dan edukasi pola asuh telah memberikan dampak nyata. Kami berharap program ini menjadi gerakan bersama yang terus meluas dan berkelanjutan. Karena stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga masa depan sumber daya manusia Anambas,” jelas Aulia Fitri.

 

Program ini sejalan dengan target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024, sebagaimana tercantum dalam Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

 

(Alex)

 

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights