Linknet dan Pertamina Foundation Tanam 7.500 Pohon Mangrove di Tanjungpinang, Dorong Rumah Rendah Karbon dan Ekowisata

TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com)— PT Linknet Tbk. bekerja sama dengan Pertamina Foundation menggelar kegiatan penanaman 7.500 pohon mangrove serta kunjungan ke Rumah Rendah Karbon (RRK) di Tanjung Siambang, Dompak, Rabu (24/9/2025) siang.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan mendorong keberlanjutan lingkungan, sekaligus mendukung ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan mangrove.

 

Dalam kunjungan ke RRK, sejumlah produk UMKM hasil olahan mangrove turut dipamerkan, mulai dari batik dan pakaian, hingga sabun mandi serta makanan ringan seperti keripik dan epok-epok. Produk-produk ini merupakan hasil kreatif kelompok tani dan komunitas PPLS Dompak Laut, dengan dukungan dari CarbonEthics.

 

Chef People and Corporate Affairs Linknet, Yosafat Hutagalung, menyampaikan bahwa program ini merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan setiap kali membangun infrastruktur baru.

 

“Setiap kali kita bangun new home pass, yaitu konektivitas ke rumah-rumah, kita seimbangkan dengan menanam pohon. Ini bagian dari upaya menjaga lingkungan,” ujar Yosafat.

 

Menurutnya, penanaman mangrove ini merupakan bagian dari target 22.000 pohon yang ingin dicapai Linknet hingga akhir tahun. Saat ini, perusahaan telah membangun sekitar 400 ribu jaringan New Home Pass, dan berencana terus menanam pohon seiring ekspansi jaringan di tahun-tahun mendatang.

 

Yosafat juga menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Foundation atas kerja sama dan penyediaan lokasi penanaman pertama di Kota Tanjungpinang. Ia berharap ke depan kolaborasi serupa dapat terjalin dengan organisasi lain seperti CarbonEthics.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjungpinang, Ahmad Yani, mengungkapkan dukungan penuh pemerintah kota terhadap inisiatif rumah rendah karbon dan pemanfaatan mangrove oleh masyarakat setempat.

 

“Mangrove diolah jadi batik, makanan, hingga sabun. Ini bisa mendongkrak ekonomi lokal. Kami harap petani di Dompak Laut bisa bekerja sama dengan Disperindag untuk pembinaan lebih lanjut, termasuk UMKM,” terang Yani.

 

Ia juga menekankan pentingnya fungsi ekologis mangrove dalam menjaga wilayah pesisir, seperti mencegah abrasi, intrusi air laut, hingga sebagai habitat bagi berbagai biota laut. Menurutnya, kawasan hutan mangrove di Dompak memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

 

“Dengan hutan mangrove yang lestari, kita dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkas Yani.(dwi)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights