Asal Usul Senjata Hamas: Dari Iran Hingga Reruntuhan Israel
GAZA (Sempadanpos.com) – Pertempuran antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan kelompok militan Hamas di dan sekitar Gaza terus berkecamuk, menelan korban jiwa yang semakin bertambah.
Pada 7 Oktober 2023, serangan mendadak Hamas menewaskan 1.200 orang di Israel, memicu konflik yang berlanjut hingga kini. IDF dan Hamas saling menembakkan rudal, roket, mortir, dan senjata lainnya, meningkatkan jumlah korban jiwa dari kedua belah pihak.
Namun, pertanyaan muncul: dari mana Hamas memperoleh senjata tersebut? Gaza telah lama diblokade oleh Israel, membuat pasokan senjata terbatas.
Salah satu sumber utama senjata bagi Hamas adalah Iran. Senjata-senjata tersebut diselundupkan melalui terowongan kompleks yang dibangun Hamas di bawah Jalur Gaza dan melintasi perbatasan Mesir.
Tak hanya Iran, Hamas juga memperoleh senjata dari pasar gelap, termasuk senapan serbu AK-47 dari China dan Rusia, serta granat berpeluncur roket dari Korea Utara dan Bulgaria.
Dilansir kompas, Rabu (17/4/2024), Hamas juga menggunakan senjata hasil daur ulang dari reruntuhan peralatan Israel. Ironisnya, bahan-bahan dari bangunan yang dihancurkan IDF di Gaza diolah oleh pabrik milik Hamas menjadi senjata baru.
Bahkan, beberapa bom yang ditembakkan Israel ke Gaza pada konflik sebelumnya gagal meledak, dan Hamas memanfaatkannya kembali sebagai roket untuk menyerang Israel.
Sebagai respons terhadap serangan udara Israel, Hamas juga memproduksi senjata-senjata di dalam Gaza. Mereka membuat mortir, roket, senapan, dan peluru di pabrik lokal, bahkan dengan bantuan teknologi dari Iran dan Rusia.
Dengan demikian, meski Gaza terisolasi dan terbatas dalam pasokan senjata, Hamas tetap berhasil memperoleh, mendaur ulang, dan memproduksi senjata untuk melanjutkan konflik dengan Israel. (*/dwi)