KM. Selat Meranti Tenggelam di Perairan Anambas, Seluruh Awak Selamat Berkat Aksi Cepat Tim SAR

ANAMBAS (Sempadanpos.com) – Sebuah kapal angkut bernama KM. Selat Meranti dilaporkan tenggelam di Perairan Anambas pada Selasa, 7 Oktober 2025, sekitar pukul 06.57 WIB. Informasi pertama diterima oleh Pos SAR Anambas dari pemilik kapal, Bapak Devi, yang melaporkan bahwa kapal berukuran 34 GT berwarna hijau tersebut mengalami musibah saat berlayar dari Tarempa menuju Kalimantan.

 

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, segera mengoordinasikan operasi pencarian dan pertolongan dengan melibatkan berbagai unsur terkait. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Anambas, Lanal Tarempa, Satpolairud Polres Kepulauan Anambas, Polsek Siantan, RSUD Tarempa, BPBD, SROP, HNSI Tarempa, dan HNSI Anambas langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian, sekitar 23 nautical mile (nm) atau 1,5 jam perjalanan dari Pos SAR Anambas.

 

Evakuasi Berjalan Lancar

Sekitar pukul 09.15 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan lima orang awak kapal KM. Selat Meranti di koordinat 2° 59.428’N – 106° 34.403’E. Para korban sebelumnya telah diselamatkan oleh unsur dari Posal Nyamuk dan masyarakat nelayan setempat, sebelum dievakuasi lebih lanjut menggunakan RIB 02 Natuna milik Pos SAR Anambas untuk mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarempa.

 

Kelima awak kapal yang selamat adalah:

Sobirin (31 tahun) – Nahkoda

Saparudin (46 tahun) – KKM

Rizki Kurniawan Putra (26 tahun) – Klasis

Irwanto (39 tahun)

Mhd. Nafissudin (29 tahun)

Seluruh korban berhasil tiba dengan selamat di Pelabuhan Tarempa pada pukul 11.00 WIB.

 

Kerugian Materiil

Akibat kejadian ini, kapal KM. Selat Meranti diperkirakan mengalami kerugian berupa:

* 1 unit kapal

* 200 fiber ikan

* 1,5 ton minyak solar

 

Imbauan dan Apresiasi

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, mengimbau kepada seluruh pengguna transportasi laut untuk selalu waspada dan memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG, terutama saat memasuki musim utara.

 

“Bulan Oktober hingga akhir tahun merupakan periode rawan, dengan curah hujan tinggi dan angin kencang yang sering terjadi. Mohon semua pihak meningkatkan kewaspadaan,” tegas Abdul Rahman.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang solid antara seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini.

 

“Kami bersyukur operasi penyelamatan berlangsung lancar, dan seluruh unsur yang terlibat kembali dengan selamat. Terima kasih atas sinergi yang luar biasa,” ujarnya.(dwi)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights