Langkah Strategis Pemprov Kepri dalam Menekan Inflasi Pertanian dan Perdagangan

TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com)-Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Berupaya Mengekang Kenaikan Harga dengan Langkah-Langkah Taktis. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan serangkaian langkah strategis untuk mengendalikan laju inflasi di sektor pertanian dan perdagangan.

Langkah-langkah tersebut mencakup pemantauan rutin dan pengawasan ketat terhadap harga-harga, serta penyediaan informasi harga pokok harian kepada masyarakat dan pelaku usaha melalui aplikasi khusus.

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad SE MM menjelaskan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk mencegah kenaikan harga yang tidak wajar dan penimbunan barang oleh spekulan. Melalui Sistem Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Pemprov Kepri juga aktif melaksanakan business matching secara virtual dengan pelaku usaha dan distributor untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga.

Selain itu, kolaborasi antardaerah juga ditingkatkan, termasuk dalam hal kesiapan moda transportasi laut dan udara untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat hari libur nasional dan hari besar keagamaan.

Pemprov Kepri juga telah memperkenalkan Cold Storage Komoditi Cabai dengan kapasitas 7,5 ton, yang dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan hingga 3 bulan.

Ansar menegaskan bahwa upaya penyediaan bahan pangan di Provinsi Kepri terus digiatkan, termasuk dengan memberikan bantuan pertanian dan menjalin kerjasama dengan kabupaten/kota terkait swasembada pertanian. Program-program kolaboratif yang telah diluncurkan terus dievaluasi untuk memastikan stabilitas inflasi sesuai harapan.

Tidak hanya itu, Pemprov Kepri juga secara rutin mengadakan pasar murah dan gerakan pangan murah sebagai bagian dari upaya menekan inflasi pertanian dan pangan. Pada tahun 2023, tercatat 63 kali pasar murah dan 44 kali gerakan pangan murah telah dilaksanakan di berbagai wilayah Kepri.

Selain mengatasi masalah inflasi, Pemprov Kepri juga berupaya meningkatkan peran dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyediakan pinjaman bunga nol persen hingga Rp40 juta bagi UMKM yang berpotensi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu memperkuat sektor ekonomi lokal dan menjaga stabilitas harga di Provinsi Kepri.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights