Wacana Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis Dikritik DPR RI
JAKARTA (Sempadanpos.com) – Rencana menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis menuai kritik keras. Rencana tersebut dianggap tidak masuk akal karena jumlah Dana BOS diperkirakan tidak akan mencukupi untuk menutup kebutuhan anggaran program tersebut.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyoroti wacana ini dengan menyatakan bahwa alokasi dana BOS yang saat ini hanya sekitar Rp 51 triliun tidak dapat menutup kebutuhan anggaran program makan siang gratis yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 450 triliun.
Menurutnya, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mungkin sedang kesulitan menentukan alokasi anggaran untuk membiayai program tersebut.
Huda menjelaskan bahwa besaran Dana BOS setiap tahun hanya cukup untuk membantu belanja operasional 217 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Sedangkan kebutuhan anggaran untuk makan siang gratis jauh lebih tinggi.
Sebagai contoh, Dana BOS untuk sekolah dasar (SD) hanya sekitar Rp 900 ribu per siswa per tahun. Sementara anggaran untuk makan siang gratis mencapai Rp 15 ribu per siswa per hari. Jika dihitung selama 30 hari dalam setahun akan mencapai Rp 5,4 juta per siswa per tahun.
Dia menambahkan bahwa program makan siang gratis membutuhkan waktu dan studi kelayakan yang panjang sebelum benar-benar diterapkan secara berkelanjutan di berbagai sekolah di Indonesia.
Kritik juga datang dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), yang mengkhawatirkan dampak negatif terhadap operasional sekolah dan gaji guru honorer jika Dana BOS dialihkan untuk program makan siang gratis.
JPPI menilai bahwa kebijakan tersebut sebaiknya ditunda hingga pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024 oleh KPU RI, dan diadakan diskusi dengan publik mengenai skema implementasinya. (dwi)
Sumber: Republika