Dilematis Prabowo, Antara Mega dan Jokowi
JAKARTA (Sempadanpos.com)-Paska diputusnya Prabowo -Gibran pasangan presiden dan wakil presiden terpilih nomor 02 sebagai pemenang Pilpres tahun 2024, yang final dan mengikat, kini Prabowo menghadapi sebuah situasi politik yang rumit. Hal itu dalam kaitan dengan tujuan Prabowo yang ingin menyatukan seluruh komponen kekuatan dalam negeri agar keluar sebagai negara yang kuat di kawasan Asia Tenggara. Dilematisnya Prabowo itu disebabkan belum menyatunya gerbong Mega Wati dengan Gerbong Jokowi. ( Prabowo di Antara Jokowi dan Mega Wati, Kompas. Id, edisi 14 April 2024.)
Setelah berlaut- larut terpecah- pecah, kekuatan politik dalam negeri Indonesia paska Reformasi 1998, sepertinya kian melemahkan bangsa dan negara. Sebab biaya merawat politik kebangsaan itu, menghabiskan anggran yang tidak sedikit sepanjang tahunnya. Prabowo, sepertinya dapat melampau cara berpikir presiden- presiden sebelumnya. Berbekal pengalaman militer yang panjang dan pelaku bisnis besar di tanah air, Prabiwo ingin membawa Indonesia terangkat ke kancah persaingan global. Untuk tujuan itu, Prabowo berkeinginan agar elit politik di Indonesia bersatu. (Janji Prabowo: Saya akan Ajak Semua Kekuatan Politik Bersatu, CNBC Indonesia, edisi 31 July 2023).
Prabowo sangat meyakini Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup untuk menopang Indonesia segera muncul sebagai negara kuat di dunia. Tentu saja, kekuatan politik dalam negeri menjadi hal yang pertama harus dicapai terlebih dahulu. Untuk itulah, safari politik ke partai- partai politik dan ormas besar yang ada di Indonesia dilakukan Prabowo. Hanya yang belum nampak terang hingga saat ini, tinggal antara Mega Wati dengan Jokowi. Belum terjadi pertemuan anatara Jokowi dengan Mega Wati untuk islah.
Misi penyatuan kekuatan anak bangsa itu, mengalami hambatan dengan situasi delematis Prabowo dalam mengakomodir kepentingan politik PDI Perjuangan dan Joko Widodo. Jika Prabowo mengakomodir kepentingan politik PDI Perjuangan, maka Prabowo akan menghadapi pertentangan politik yang akan datang dari pihak Jokowi. ( Potensi PDIP Oposisi Prabowo – Gibran dan Ridiko Perpecahan Partai, CNN Indonesia. com, edisi 26 April 2024).
Namunn Prabowo diyakini memiliki kemampuan dalam mengelola manajemen politik kebangsaan itu. Magnet pemersatu yang ada pada sosok Prabowo, diharapkan dapat membuahkan hasil yang baik untuk kepentingan nasional. Tekat besar Probowo untuk membawa Indonesia muncul sebagai negara kuat akan segera tercapai.
Harapan juga tertuju pada Mega Wati Soekarno Putri, sebagai Pemimpin Gerbong PDI Perjuangan, untuk membawa Indonesia secara bersama – sama menjadi negara kuat di dunia. Mengesampingkan kepentingan politik partai, kelompok atau golongan. Tentunya PDI Perjuangan harus diberikan porsi kiprah yang layak oleh Prabowo sebagai kepala pemerintahan.
Jika seluruh kekuatan komponen anak bangsa yang ada dapat disatukan dalam kontek kepentingan menguatkan negara, pastilah Indonesia akan segera menuju titik kejayaan yang besar sebagai negara kuat di dunia. Sebab, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang menjamin untuk sebuah negara kuat. Hanya saja perlu sumberdaya manusia dan kesatuan dan persatuan dalam mencapai tujuan tersebut. (Redaksi)