Salat Idul Fitri Tarekat Syattariyah, Tradisi Telat 1 Hari dari Pemerintah
PADANG PARIAMAN (Sempadanpos.com) – Jemaah Tarekat Syattariyah di Padang Pariaman dan sekitarnya merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H pada hari Kamis (11/4/2024). Meski telat 1 hari dari pemerintah dan organisasi Islam lainnya, ribuan masyarakat setempat tetap melaksanakan salat Idul Fitri dengan khidmat.
Pada Kamis (11/4/2024), di Surau Baru, Korong Pinang, Nagari Pauh Kambar, Kecamatan Nansabaris, Padang Pariaman, jemaah mulai berkumpul sekitar pukul 07.30 WIB. Ratusan jemaah tampak berdatangan untuk melaksanakan salat dan takbiran.
Salat dimulai pukul 09.20 WIB setelah semua jemaah berkumpul. Setelah salat, imam memberikan khotbah dalam Bahasa Arab yang didengarkan dengan khusyuk oleh jemaah.
“Salat dan khotbah dilaksanakan dengan khidmat dan khusyuk oleh jemaah. Ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama di kalangan masyarakat Tarekat Syattariyah di Padang Pariaman,” ujar Tuangku Kuning Arif Rusman.
Menurutnya, penentuan hari Idul Fitri didasarkan pada metode hitung hisab Taqwim Khamsiah, yang membuat Tarekat Syattariyah telat 1 hari dari yang ditetapkan pemerintah.
Meski berbeda dalam penentuan tanggal, semangat dan kekhusyukan dalam melaksanakan salat tetap tinggi. Jemaah menutup salat dengan bersalaman dan melanjutkan dengan sarapan bersama di Surau Baru.
Tarekat Syattariyah, salah satu tarekat besar di Ranah Minang, tetap mempertahankan tradisi dan ajaran yang dibawa oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke-17 di Sumatera Barat. (*/dwi)