Polresta Tanjungpinang Membongkar Hoaks Aksi Begal di Jalan Dompak
TANJUNGPINANG (Sempadanpos.com)-Polresta Tanjungpinang telah mengungkap informasi hoaks terkait aksi begal yang viral di media sosial, yang dikabarkan terjadi di Jalan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang.
Setelah melakukan penelusuran dan pemeriksaan, Polresta menemukan bahwa informasi tersebut tidak benar. Seorang pria bernama Rendy Wijaya mengaku menjadi korban begal secara spontan karena masalah pribadi yang membuatnya frustasi, namun ternyata itu adalah rekayasa.
Informasi hoaks tersebut kemudian diunggah ke media sosial oleh abang iparnya, M. Darwin, yang membuat kekhawatiran dan panik di masyarakat.
Polresta Tanjungpinang juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi hoaks dan mendorong mereka untuk melapor jika menjadi korban atau memiliki informasi terkait tindak pidana kepada pihak berwajib.
Polresta Tanjungpinang, melakukan penelusuran.
Ramai di media sosial atas aksi begal yang terjadi di jalan Dompak, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang. Ada seorang warga yang mengaku menjadi korban begal pada hari Minggu 5 Mei 2024 pukul 15.30 wib viral di media sosial.
Polresta Tanjungpinang memberi perhatian lebih soal aksi begal yang beredar di media sosial. Upaya yang dilakukan Polresta Tanjungpinang, mulai dari penelusuran hingga jemput bola menemui warga yang dikabarkan sebagai korban begal.
Dari hasil pendalaman, ditemukan fakta bahwa informasi soal aksi begal yang beredar di media sosial itu tidak benar. Polresta Tanjungpinang mendapati ada informasi hoaks terkait aksi pembegalan tersebut.
Pada hari Rabu 8 Mei 2024, Unit Opsnal Reskrim Polsek Bukit Bestari memeriksa seorang laki-laki bernama Rendy Wijaya (21 th) warga Kp. Sei Sudip, Kel Dompak Kec. Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.
Kapolresta Tanjungpinang melalui Kapolsek Bukit Bestari Akp Yuhendri Januar, S.H., M.Kum. mengatakan “Setelah itu, kita lakukan pemeriksaan dan ditemukan fakta bahwa yang bersangkutan secara spontan merekayasa telah menjadi korban begal karena frustasi masalah pribadi (keluarga) yang membuat sdr. Rendy emosi dan kesal terhadap dirinya sendiri,” terangnya.
Informasi tersebut kemudian diunggah ke media sosial oleh M. Darwin selaku abg ipar Rendy Wijaya hingga akhirnya viral media sosial.
“Selain itu, kami juga menemukan ada beberapa akun media sosial/selebgram dengan follower banyak yang memposting ulang konten begal yang diunggah oleh M. Darwin abg iparĀ Rendy Wijaya sehingga viral membuat masyarakat khawatir dan panik. Padahal dia sebenarnya tidak tau situasinya sebenarnya dan hanya ingin mencari viewer,” ungkap Yuhendri.
Terhadap kejadian tersebutĀ Rendy Wijaya dan M. Darwin membuat surat penyataan, video klarifikasi dan menghapus postingan terkait hoaks korban begal.
Lebih lanjut, Polresta Tanjungpinang gencar melaksanakan patroli KRYD di daerah-daerah rawan guna mencegah terjadinya tindak pidana, pihaknya meminta kepada masyarakat yang menjadi korban/memiliki informasi tindak pidana untuk melapor ke kantor Polisi terdekat ataupun dapat menghubungi call center Polisi 110. Dengan begitu, akan membantu mempercepat penyelesaian kasus tindakan kejahatan. (*/dwi)